WahanaNews.co | Perayaan tahun baru kerap ditandai dengan pesta kembang api untuk menciptakan suasana meriah dan ceria.
Namun tradisi ini rupanya bisa berdampak buruk bagi kita, khususnya jika memiliki riwayat gangguan kesehatan mental.
Baca Juga:
Polsek Runding Beri Himbauan Terhadap Pedagang Petasan
Dr. Jessica Stern, seorang psikolog klinis di New York, AS mengatakan kembang api memberikan dampak jangka panjang yang buruk bagi kondisi fisik maupun kesehatan mental.
Pesta kembang api merupakan pertunjukkan cahaya yang diwarnai ledakan dan suara menggelegar.
Aliran secara konstan tersebut yang berlangsung dalam durasi cukup lama selama perayaan tahun baru bisa mengganggu kesehatan kita.
Baca Juga:
Desak-desakan Saat Pesta Kembang Api di Uganda, 9 Orang Tewas
"Kembang api dapat mengganggu kemampuan untuk tertidur atau tetap tertidur, terutama jika menyebabkan respons kejutan yang bertahan sedikit lebih lama," kata Stern, dikutip dari Insider.
Trauma yang disebabkan mendengar kembang api bisa membuat seseorang sangat waspada dan malah takut untuk tidur.
Kurang tidur yang disebabkan oleh kembang api kemudian dapat berdampak pada area lain dalam hidup kita.
Misalnya saja kemampuan untuk fokus, memori jangka pendek, dan sikap keseluruhan semuanya terkait dengan manfaat tidur berkualitas.
Pesta kembang api juga dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan membuat seseorang lebih cepat marah.
Kondisi ini kemudian berpengaruh suasana hati dan menyebabkan stres, lalu memicu kelelahan dan ketegangan, baik pada pikiran maupun tubuh.
Stres dan kegelisahan yang dirasakan akibat trauma pesta kembang api juga mampu melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit secara optimal dan membuat kesehatan kita terganggu.
"Bagi individu yang menemukan bahwa kembang api berdampak pada tidur, kualitas tidur yang lebih buruk dapat berdampak pada banyak aspek kesehatan, seperti rasa lelah, ketegangan tubuh, dan sakit kepala," tambah Stern.
Penelitian tahun 2017 membuktikan, kurang tidur dapat meningkatkan risiko gangguan inflamasi, masalah pencernaan, dan penyakit umum lainnya.
Kembang api paling berdampak pada penderita gangguan kesehatan mental
Rentetan kembang api, seperti pada perayaan tahun baru, memberikan pengaruh paling buruk orang dengan gangguan kesehatan mental.
Contohnya, orang yang memiliki trauma masa lalu berhubungan dengan suara seperti PTSD kompleks dan autisme.
Hal serupa juga dialami oleh orang dengan bentuk lain dari kepekaan terhadap kebisingan atau rentan terhadap kelebihan sensorik.
Seluruhnya mengalami dampak buruk yang lebih signifikan dari pesta kembang api di tahun baru.
"Suara ini dapat mengingatkan akan ancaman dan dapat secara instan mengaktifkan pendeteksi ancaman otak," kata Stern. [rin]