Penganan ini, kata Boru Simamora, telah menjadi simbol
makanan khas sebagai oleh-oleh bagi perantau yang berasal dari tanah Batak dan
dulunya hanya dikonsumsi pada waktu-waktu tertentu saja pada situasi khusus.
Baca Juga:
Kasasi Kasus Polusi Udara Jakarta Ditolak MA, Jokowi Diminta Jalankan Perintah Pengadilan
"Sasagun mengandung nilai-nilai budaya Batak yaitu
kuat, tahan lama serta mudah beradaptasi dan bersosialisasi, dicirikan sifat
dari umurnya bisa hingga berbulan-bulan dan dapat langsung dikonsumsi saat
lapar tanpa perlu diolah lagi," terang Piska.
Di masa lalu, Sasagun dijadikan sebagai bekal perjalanan
bekal wajib bagi orang Batak yang hendak merantau. Hal ini dikarenakan butuh
waktu lama untuk sampai ke tempat tujuan, sehingga menjadi penganan pilihan
selama perjalanan.
Baca Juga:
Dishub DKI Evaluasi Layanan Sepeda Sewa 'Gowes' yang Terbengkalai
"Sasagun sangat praktis, namun memiliki manfaat besar.
Bahan tambahan yang digunakan untuk mengkonsumsinya pun sederhana, yakni gula.
Hanya dengan mengkonsumsi beberapa sendok makan saja sudah membuat perut terasa
berisi dan bertenaga" katanya.