b. Pisifera merupakan kelapa sawit dengan buah yang tidak
memiliki cangkang sehingga tidak menghasil minyak yang ekonomis, serta jenis
ini memiliki bunga betina yang steril.
c.Tenera merupakan buah hasil persilangan dari buah sawit
betina dura dan buah jantan. Jenis buah tenera ini yang sering dibudidayakan oleh petani
perkebunan kelapa sawit karena memiliki
keunggulan yang melengkapi kekurangan pada jenis dura dan pisifera.
Baca Juga:
Di WTO, RI Berhasil Buktikan Tindakan Diskriminasi Uni Eropa atas Minyak Sawit dan Biofuel Berbahan Baku Kelapa Sawit
Cangkang buah tipis, namun bunga tetap fertile. Kandungan
minyak yan terdapat pada setiap tandan
kurang lebih 28%, sehingga memberikan nilai ekonomis yang cukup tingi untuk
produksi minyak pangan atau non pangan.
Tanaman kelapa sawit memiliki berbagai manfaat baik itu dari
batang, buah, bahkan sabut dan tandan kosongnya. Selain itu kelapa sawit
berpotensi untuk menjadi sumber bahan baku biodiesel. Kelapa sawit yang
digunakan berasal dari perkebunan rakyat dan swasta.
Kondisi perkebunan rakyat tanaman sawit hampir sama seperti
perkebunan rakyat lainnya, memiliki hasil produktivitas yang cukup rendah
dibanding dengan hasil dari perkebunan swasta, tetapi memiliki lahan yang lebih
luas. Hasil produktivitas dari perkebunan rakyat sekitar 3 ton CPO/Ha/tahun,
sedangkan produktivitas perkebunan swasta sekitar 3-4 ton ton/CPO/Ha/tahun.
Baca Juga:
Bergabung dengan BRICS, Pengamat: Indonesia Bakal Dapat Keuntungan Baru
Areal kelapa sawit yang layak dijadikan sebagai areal sumber
bahan baku biodiesel adalah areal yang layak dan dapat diperbaiki kondisinya.
Perbaikan yang diprioritaskan adalah perbaikan dalam pengembangan kelembagaan
melalui proses adopsi kelembagaan.
Pemanfaatan utama dari kelapa sawit adalah minyak yang
dihasilkan dari buah sawit itu sendiri. Indonesia merupakan produsen minyak
sawit terbesar di dunia dan telah menguasai pangsa pasar sebesar 85%.
Data yang diberikan oleh Kementrian Pertanian, devisa dari
kelapa sawit tahun 2020 mencapai US$ 22,9 miliar dengan volume ekspor 34 juta
ton.