Lebih lanjut, Suster Yohana menyebutkan seringkali para orang tua di luar sana masih menganggap kondisi kebutuhan khusus yang dialami anaknya merupakan suatu hal yang tidak dapat diapa-apakan lagi dan cenderung para orang tua itu berpasrah diri dengan kondisi, bahkan tak jarang menganggapnya sebagai beban.
Namun, melalui Panti Asuhan yang dipimpinnya, Suster Yohana berulang kali memberikan pemahaman bahwa jika kita jeli melihat, sebenarnya anak-anak spesial itu memiliki potensi yang bisa dikembangkan.
Baca Juga:
Kasus Pelecehan Siswi Magang, Sekdis Pariwisata Maluku Diperiksa Polisi
Contohnya adalah ananda Modesta Angwar Mase (17), juara lomba lari nasional di Makassar pada tahun 2017.
Suster Yohana berusaha memberikan sudut pandang baru, bahwa para anak spesial yang awalnya dianggap beban oleh orang tuanya, suatu saat kelak bisa menjadi kebanggaan.
Hal ini menyadarkan kita bahwa kondisi spesial itu sebagai anugerah khusus pada orang-orang pilihan Tuhan, karena sejatinya semua orang berhak untuk sukses dan berhasil, tak terkecuali para anak berkebutuhan khusus yang dirawat oleh Suster Yohana.
Baca Juga:
BMKG Deteksi Gempa M 5,5 di Ambon, Getaran Terasa Hingga Buru Selatan
Kehadiran Suster Yohana di Tanimbar sebagai pemerhati anak berkebutuhan khusus layaknya sebuah pelita di gelapnya malam, yang menjadi penjaga secercah sinar harapan pada diri anak-anak spesial yang berada di sudut Timur Indonesia.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.