Pukul 14.40 WIB
Diko Nugraha dan rekan-rekannya melakukan konfrensi pers
terkait aksi pembakaran produk-produk Prancis. Mereka menyampaikan kekecewaan
terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menuntut tiga hal.
Baca Juga:
Cerita CEO Telegram Pavel Durov Diduga Miliki Empat Paspor
Pukul 15.00 WIB
Kegiatan massa berakhir dan situasi kembali kondusif.
Baca Juga:
Selama Ramadhan Polda Metro Jaya Ingatkan Ormas Tak Sweeping Tempat Hiburan Malam
Seruan boikot produk Prancis juga bergema lewat Majelis
Ulama Indonesia (MUI). MUI menganggap Macron tidak menghiraukan dan menggubris
peringatan umat Islam sedunia. MUI meneken surat bernomor
Kep-1823/DP-MUI/x/2020 itu terkait boikot produk Prancis, yang ditandatangani
oleh Sekretaris Jenderal Anwar Abbas dan Wakil Ketua Umum Muhyiddin Junaidi,
tertanggal 30 Oktober 2020.
"Memboikot semua produk yang berasal dari negara
Prancis serta mendesak kepada pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan
tekanan dan peringatan keras kepada pemerintah Prancis serta mengambil
kebijakan untuk menarik sementara waktu Duta Besar Republik Indonesia di Paris
hingga Presiden Emmanuel Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat
Islam sedunia," tulis MUI. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.