Dulu, pak Suji menganggap salib itu palang merah. Ketika mengetahui ada salib di rumah pak Wagiman, mereka kemudian membahas soal agama masing-masing. Pak Suju membenarkan Islam, pak Wagiman membenarkan Kristen.
Pak Wagiman ternyata dulunya seorang ustadz. Namun kemudian ia pindah agama. Katanya, juru selamat hanya Tuhan Yesus.
Baca Juga:
Dit. Reskrim Polda Metro Jaya Panggil Saksi Kasus Penistaan Agama
Pak Suji kemudian pamit pulang namun berniat ingin meminjam kitab Injil. Pak Wagiman berkata kepada dia, kitab Injil itu hadiah untuknya dan diminta untuk dipelajari.
Saat itu memang dia masih menganut agama Islam. Namun ia sangat tertarik dengan Kristen. Setelah mengajar anak-anak mengaji, setelah Isya dia mempelajari dua kitab.
"Saya buka-buka Alkitab dan Al-quran. Itu saya lakukan terus menerus sampai satu tahun. Sehingga saya menemukan ayat-ayat yang bisa membuat saya tertarik ke Alkitab itu," ucap Suji, dikutip dari tayangan YouTube Risuli Lubis Metanoia, Senin, (19/2/2024) melansir VIVA.
Baca Juga:
Viral Patung Bunda Maria Menangis, Ini Penjelasan Ilmiahnya
"Ada percakapan kalau tidak salah tertulis di Yohanes 14 ayat 6, Akulah jalan kebenaran dan hidup tak ada seorang pun datang kepada Bapa tanpa melalui aku," kata Suji menambahkan.
Ayat itu kemudian dibandingkan dengan isi surah Alfatihah ayat ke-6. Dari situlah Suji menilai jika kebenaran ada di kitab Injil, bahwa Yesus adalah tuhan sebenarnya.
"Dari situ saya mulai terus semangat menelusuri kebenaran-kebenaran itu," ujarnya.