WahanaNews.co | Komentator politik Rudi S Kamri buka suara terkait penghinaan yang dilakukan komikus asal Bantul, Yogyakarta Kharisma Jati, yang menyindir ibu negara Iriana Jokowi di media sosial.
Penghinaan yang menyeret dua putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka itu menjadi viral, sebab foto Iriana yang tengah bersama Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-Hee, malah jadi bahan olok-olokan Kharisma Jati.
Baca Juga:
Bawaslu Kubu Raya Selidiki Dugaan Kampanye Pilkada Difasilitasi Dinas Pendidikan Setempat
"Ini sangat melecehkan kehormatan seorang perempuan bukan hanya perempuan tapi seorang ibu dan ibu negara sekaligus kalau dilihat foto ibu Iriana Joko Widodo dengan ibu negara Korea Selatan apa yang salah dari Bu Iriana," kata Rudi S Kamri.
Ia tak habis pikir, Kharisma bisa tega menghina seorang ibu yang tak ada salah malah jadi sasaran kebenciannya.
"Seolah-olah menganggap Ibu Iriana ini adalah pembantunya ibu negara Korea Selatan ini bener-bener melukai perasaan semua anak bangsa jadi tidak heran kalau putra-putra dari ibu Iriana Joko Widodo memberikan respon mulai Kaesang Gibran karena wajar. Jangankan anak kandung, saya saja sebagai anak bangsa terluka," tegasnya.
Baca Juga:
YLKI Wanti-wanti Konsumen Jangan Asal Viralkan Keluhan di Medsos, Ini Risikonya
Rudi mengaku tak terima jika Ibu Negara dihinakan oleh Kharisma Jati.
"Kharisma Jati ini memang sudah kurang ajar sudah pada level yang tidak bisa ditolerir kebebasan berekspresi,"
Ia juga turut mengomentari surat terbuka yang disampaikan oleh Kharisma, bukannya merendah tapi malah terkesan menantang para pendukung Iriana.
"Jangan disalahgunakan seenak udelmu aja Karisma! Ini anak muda yang belagunya luar biasa dia sudah mengajukan surat terbuka mohon maaf kepada Pak Jokowi dan ibu Iriana dan keluarganya tapi yang lucu dalam permohonan maaf itu dia masih juga sok hebat melawan pendukung Ibu Iriana, seolah-olah para netizen atau warganet yang menyerang Kharisma Jati ini seolah-olah buzzer semua.
Ia balik bertanya jika ibunya Kharisma yang dihina apa dia akan terima?
"Jika ibunya dia yang dinistakan orang, ibumu yang mengandung 9 bulan dan memelihara dirimu, dihina orang, apa yang kamu lakukan?" tambahnya.
Ia pun mendesak agar aparat turun memberikan efek jera terhadap Kharisma karena sudah berani-beraninya melecehkan ibu negara.
"Permohonan maaf Kharisma Jati ini tidak cukup harusnya diproses hukum supaya ada efek jera. Mengkritisi boleh tapi kalau sudah mengarah ke body shaming dan sudah melecehkan kehormatan seorang perempuan kebetulan perempuan ini adalah ibu negara jadi harus diproses," tambahnya.
"Saya membayangkan kalau dia hidup di zaman Orde Baru dan melakukan hal yang seperti sekarang ini, itu lewat!," tegasnya. [rna]