WahanaNews.co | Dalam urusan pengintaian dan penyusupan, istilah "Telik Sandi" telah ada di Indonesia sejak zaman
kerajaan. Saat ini, masyarakat lebih mengenalnya sebagai intelijen atau intel.
Deretan para pensiunan jenderal TNI
berikut ini pernah mengemban tugas rahasia dan penuh misteri di dunia telik
sandi.
Baca Juga:
Perwakilan Pati Mabes TNI Silaturahmi Ke Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono Dalam Rangka HUT Ke-79 TNI
Sepak terjangnya memang tak diragukan
lagi dalam menyelesaikan operasi penting. Sampai ada yang sosoknya dianggap
misterius.
Salah seorang di antaranya ada yang
masih bergerilya hingga saat ini. Meski sudah di usia senja, namun tubuh bugar
dan kekar sang tentara masih begitu kentara.
Siapa sajakah mereka? Simak
informasinya berikut ini.
Baca Juga:
Rakernis Kejaksaan RI 2024 Ditutup, Kejati Sumut Juara I Pelaporan Melalui Aplikasi Inteliz
Jenderal TNI LB Moerdani
Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin
Moerdani, atau yang kerap disebut Benny Moerdani, merupakan salah satu
tokoh militer yang paling berpengaruh di era Orde Baru.
Selama ini, ia
dikenal sebagai perwira TNI yang selalu terjun di dunia Telik Sandi, sampai
sosoknya dianggap misterius.
Beberapa operasi militer yang
ditanganinya, seperti pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 di
Bandara Don Mueang, Bangkok, Kerajaan Thai. Peristiwa pembajakan pesawat bermotif
terorisme pertama di Indonesia.
Sebelumnya pula ikut bergerilya dalam
Revolusi Nasional Indonesia melawan Belanda, menuai sukses di Solo.
Ia juga termasuk anggota RPKAD, hingga
masuk dalam pertempuran menekan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI),
kelompok separatis.
Serta terlibat dalam peristiwa Tanjung
Priok dan penembakan misterius tahun 1980-an.
Berkat prestasi yang mengagumkan di
dunia militer, pria kelahiran Cepu ini juga direkrut ke politik.
Selain menjadi Panglima ABRI, ia
pernah mengemban amanah sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan, serta
Pangkopkamtib.
Perlu diketahui, Benny Moerdani
merupakan anak ketiga dari pasangan RG Moerdani Sosrodirjo, seorang pekerja
kereta api.
Sedangkan istrinya seorang Indo
Eurasia, Jeanne Roech, campuran Jerman.
Sebagai penerus mendiang sang kakek,
cucunya bernama Nathan Primana telah menyelesaikan pendidikan militernya.
Sebagai bentuk penghormatan pada
Moerdani, pada 2019 Prabowo menyempatkan hadir ke SMA Taruna Nusantara untuk
bertemu dan mengucapkan selamat atas kelulusan Nathan.
Letjen TNI Ali Moertopo
Sosok pensiunan jenderal TNI di dunia
Telik Sandi selanjutnya, Letnan Jenderal TNI (Purn) Ali Moertopo.
Ia merupakan tokoh intelijen dan
politikus di era Orde Baru.
Ali Murtopo mengawal karier di Kodam
Diponegoro, sebagai bagian dari pasukan Banteng Raider.
Berkat keberhasilannya kala itu, Ali
ditunjuk oleh Soeharto menjadi Asisten Teritorial.
Ia tercatat memberi peran besar dalam
modernisasi intelijen Indonesia.
Hingga akhirnya Ali
terlibat dalam Operasi Khusus (Opsus) yang memberangus lawan politik
pemerintahan Presiden Soeharto.
Selain di dunia militer, pria
kelahiran Blora ini juga berkecimpung di politik.
Namanya tercatat menjadi
Asisten Pribadi Soeharto, Menteri Penerangan Indonesia, dan Deputi Kepala.
Juga menjadi Wakil Kepala Badan Koordinasi
Intelijen Negara tahun 1974-1978.
Jenderal TNI AM Hendropriyono
Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud
Hendropriyono, atau yang sering disebut AM Hendropriyono, kini lebih akrab
dikenal sebagai mertua dari KASAD, Andika Perkasa.
Hendropriyono juga merupakan Kepala
Badan Intelijen Negara (BIN) pertama yang dijuluki the master of intelligence.
Julukan tersebut disematkan kepada
pria berusia 75 tahun ini, karena berhasil menjadi "Profesor di bidang
ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.
Kancahnya tak hanya di dunia militer,
AM Hendropriyono juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman
Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan
Kabinet Reformasi Pembangunan sejak 1998 hingga 1999.
Pria kelahiran Yogyakarta ini
merupakan penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul,
Bogor, Jawa Barat. Serta merintis Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen
Negara, Sumpah Intelijen, Mars Intelijen.
Kemudian, ia pun
menetapkan hari lahir badan intelijen, menciptakan Logo dan Pataka BIN, serta
menggagas tugu Soekarno-Hatta di STIN.
Pernyataan Panglima TNI
Hingga kini, belum belum ada lagi
master intelijen dari Indonesia yang diakui dunia sebagai
penerus para pensiunan jenderal TNI yang disebutkan di atas.
Pernyataan Panglima TNI menjadi
sorotan, saat acara pembukaan sekolah intelijen.
"Dulu, kita
punya tokoh dan master intelijen yang hebat dan diakui oleh dunia, seperti
Benny Moerdani dan Hendropriyono. Namun, ke arah
sini belum ada lagi master intelijen Indonesia," tutur Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, di Sekolah Manajemen dan Analis Intelijen,
Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pada Senin, 17 November 2014.
Sosok Benny Moeldoko dan AM
Hendropriyono begitu terkenang dalam dunia Telik Sandi.
Melalui sekolah tersebut, diharapkan
mampu melahirkan prajurit TNI menjadi master intelijen selanjutnya. [qnt]