WahanaNews.co, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menerima kunjungan kerja Polisi Federal Australia (Australian Federal Police/AFP) untuk membahas penguatan kerja sama dalam pemberantasan narkoba, di Jakarta, Jumat (15/11).
Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom menyebutkan isu narkotika saat ini memang telah menjadi salah satu isu utama, sehingga penanganan terkait masalah narkotika telah masuk dalam program prioritas nasional sebagaimana yang tertuang dalam misi Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Program CSR Akar Basah PEP Tarakan Field Dapat Perhatian APOGCE 2024
"Keseriusan Pemerintah Indonesia dalam penanganan narkotika juga dipertegas dengan pembentukan Desk Pemberantasan Narkoba oleh Menteri Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan," ucap Marthinus dalam pertemuan tersebut, seperti dikonfirmasi di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Selain itu, kata dia, BNN RI pun sedang melakukan penguatan intelijen melalui perekrutan personel yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.
Marthinus menyampaikan bahwa belakangan ini di Indonesia terdapat beberapa penemuan clandestine lab (pabrik gelap) narkotika yang berhasil diungkap oleh BNN RI.
Baca Juga:
Pemprov Jateng Tawarkan Investasi ke Australia, Dukung Pengembangan Kawasan Industri di Wilayahnya
Pada tahun 2024, setidaknya terdapat dua kasus pabrik gelap narkotika yang telah diungkap oleh BNN, yaitu di Bali pada bulan Juli dan di Serang, Banten pada Oktober.
Menurut dia, pengungkapan tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia tidak lagi hanya sebagai pasar narkotika, tetapi juga sebagai produsen narkotika.
Menanggapi hal itu, perwakilan AFP mengatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama untuk memberikan program pelatihan dalam peningkatan kemampuan para pegawai BNN RI.