WAHANANEWS.CO, DEPOK - Banyak orang mungkin tidak tahu tentang sejarah dari Kota Depok yang merupakan kota otonom yang berbatasan dengan Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Bogor.
Diketahui, kota yang memiliki jumlah penduduk hingga 2 juta jiwa ini memiliki sejarah panjang yang bermula dari abad ke-17.
Baca Juga:
Karyawan Dapur MBG di Depok Digaji Rp2 Juta Tiap Bulan
Namun demikian, tampaknya belum banyak orang yang tahu bahwa Depok sebenarnya adalah singkatan, bukan kata yang berdiri sendiri.
Dikutip dari CNBC Indonesia, sejarah mencatat jika Depok berasal dari singkatan bahasa Belanda, yakni De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat tersebut memiliki arti "Organisasi Kristen Protestan Pertama". Bagaimana Depok berkaitan dengan sejarah Kristen Protestan tak terlepas dari peran Cornelis Chastelein.
Baca Juga:
Kapolri Mutasi Besar-besaran Jajaran Polda Metro: Kapolres di Jakarta, Depok hingga Bekasi
Chastelein adalah pegawai VOC selama 20 tahun. Dia memulai karir di kongsi dagang itu sejak usia 20-an. Dari semula hanya pengawas gudang, tapi perlahan terus naik jabatan hingga menjadi saudagar utama dan anggota Dewan Kota Batavia.
Selama bertugas, pria kelahiran 1658 itu mendapat gaji bulanan sekitar 200-350 gulden. Angka tersebut cukup besar pada masanya. Tapi, dia jadi salah satu orang yang cukup pintar mengelola uang.
Alih-alih dihamburkan, gaji tersebut dialihkan untuk membeli tanah di sekeliling Batavia. Dalam Depok Tempo Doeloe (2011) dijelaskan, tanah pertama yang dibelinya pada 1693 itu berada di kawasan Weltevreden yang kini disebut Gambir. Tanah tersebut lantas difungsikan untuk menanam tebu.