Sebab, tiga bulan sebelum wafat, tepat pada 13 Maret 1714, dia sudah menuliskan surat wasiat. Bahwa dia ingin seluruh hartanya tak hanya dibagikan kepada keluarga, tapi juga dibagikan gratis kepada para bekas budak-budaknya yang dimerdekakan. Tujuannya supaya mereka bisa mandiri dan sejahtera.
Plus, dia juga ingin tanah tersebut berfungsi sebagai tempat penyebaran agama Kristen di Batavia. Amanah ini kemudian membuat para bekas budak Chastelein mendirikan komunitas bernama De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen atau Organisasi Kristen Protestan Pertama.
Baca Juga:
Ini Fokus DPRD Kota Depok di Awal Tahun 2025
Perlahan, tanah tempat komunitas itu berada berubah nama menjadi Depok, singkatan dari nama komunitas tersebut. Para anggota komunitas atau keturunannya kelak disebut sebagai 'Belanda Depok'.
Seiring waktu, Depok tetap menjadi nama wilayah di era modern sampai sekarang. Hanya saja, berbagai kepanjangan baru bermunculan terkait asal-usul Depok. Salah satunya ada yang mengartikan Depok sebagai "Daerah Permukiman Orang Kota".
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.