Kontribusi Sastra dan Wartawan
Sebagai seorang sastrawan, Sitor Situmorang tidak hanya menulis puisi, tetapi juga cerita pendek, esai, naskah drama, dan naskah film.
Baca Juga:
Berapa Jumlah Suku Batak? Ini Penjelasan Beserta Penyebaran Wilayah Penuturnya
Ia juga menjadi seorang wartawan, dengan karirnya dimulai dari Harian Suara Nasional di Tarutung hingga menjadi koresponden di beberapa media ternama di Indonesia seperti Harian Waspada dan Berita Indonesia.
Aktivisme dan Tahanan Politik
Sitor Situmorang tidak hanya dikenal sebagai seorang intelektual, tetapi juga sebagai seorang aktivis.
Baca Juga:
Memahami Saur Matua dan Sari Matua: Tradisi Penguburan Masyarakat Batak
Pada akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, ia terlibat secara aktif dalam ideologi perjuangan, menjadi pengagum Presiden Soekarno. Namun, di masa Orde Baru, ia ditahan sebagai tahanan politik di Jakarta dari tahun 1967 hingga 1974.
Penghargaan dan Pencapaian
Karya-karya Sitor Situmorang tidak hanya dihargai secara lokal, tetapi juga diakui secara internasional. Kumpulan cerpennya "Pertempuran dan Salju di Paris" meraih Hadiah Sastra Nasional BMKN pada 1955/1956, sementara kumpulan sajaknya "Peta Perjalanan" mendapatkan Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta pada 1976.