"Jika pasangan kadang-kadang menghujani kita dengan kasih sayang dan di lain waktu merendahkan kita, itu mungkin pertanda terjadinya love bombing," jelas Behr.
"Semakin besar perbedaan antara perilaku, semakin besar kemungkinan kita berurusan dengan narsisme patologis," lanjut dia.
Baca Juga:
NIK KTP Dicatut Dukung Dharma-Kun, Warga Jakarta Marah: Ini Lancang
• Tingkat pujian yang berlebihan
Pujian adalah bagian yang sehat dari hubungan apa pun, tetapi naluri kita akan tahu kapan sesuatu menjadi berlebihan atau terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
"Meskipun normal untuk memuji pasangan baru saat suatu hubungan berkembang, love bombing berfokus untuk memberikan pujian yang berlebihan, bahkan sebelum dia cukup mengenal pasangannya," kata Manly.
Baca Juga:
7 Tanda Pasangan Sudah Tak Percaya Padamu
Namun, love bombing tidak selalu berarti kita berurusan dengan seorang narsisis. Ini juga dapat terjadi jika seseorang kesepian atau secara alami sangat murah hati dan penuh perhatian.
Di sisi lain, Behr berpendapat bahwa kebanyakan orang memiliki ciri-ciri yang dapat dianggap narsistik, bahkan jika seseorang bukanlah seorang narsisis sejati.
"Kita semua memiliki beberapa fitur narsistik dalam kepribadian kita, jadi mungkin saja love bombing yang kita terima berasal dari fitur narsisme daripada narsisme patologis sejati," terangnya.