Sebagian pekerja mulai curiga akan ada malapetaka, namun rasa takut terhadap ancaman bos membuat mereka tetap melanjutkan pekerjaan.
Sekitar pukul 16.30, kekhawatiran itu terwujud. Tiba-tiba dinding tambang runtuh disertai longsoran besar.
Baca Juga:
Ternyata Ini Manfaat Kepala Sapi untuk Kesehatan Tubuh
Lorong-lorong menyempit, debu menyesakkan napas, tanah bergetar hebat.
Beberapa pekerja berhasil naik ke permukaan, namun langkah mereka tertahan oleh atasan yang memaksa agar mereka kembali masuk.
Saat itu Afrika Selatan masih terkungkung sistem apartheid.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Lakukan Kunker 4 Negara di Kawasan Afrika
Mayoritas pekerja yang berkulit hitam tak punya pilihan, sebab jika membangkang mereka diancam hukuman penjara.
Alasan bos sederhana: jika aktivitas berhenti, keuntungan perusahaan akan merosot.
Demi laba, ratusan pekerja dipaksa kembali ke perut tambang. Tak sampai dua jam kemudian, malapetaka lebih besar datang.