WahanaNews.co | Perusahaan
berbasis keamanan siber Kaspersky membongkar kejahatan phishing yang menyasar usaha
bisnis mikro kecil dan menengah (UMKM). Hasilnya, Indonesia paling sering jadi korban
percobaan phishing di Asia Tenggara.
Baca Juga:
Lindungi Wajib Pajak, DJP Umumkan Nomor dan Website Penipu yang Sering Beraksi
Pada percobaan phishing per negara terhadap perusahaan,
Indonesia mencatatkan insiden terbanyak pada 2020. Disusul oleh Thailand dan
Vietnam. Masing-masing mencatat lebih dari setengah juta percobaan ancaman
siber itu.
Dalam catatan temuan percobaan phishing pada tahun 2020,
Indonesia tercatat sebagai negara yang terbanyak upaya phishing, yakni sebanyak
744.518 percobaan, Thailand 677.512 percobaan dan Vietnam 673.743 percobaan.
Hal ini menjadikan Indonesia berada pada peringkat 16 di peringkat global.
"Dalam hal penargetan phishing per negara terhadap
perusahaan yang terdiri dari 50-250 karyawan, Indonesia mencatatkan insiden
terbanyak pada tahun 2020, diikuti oleh Thailand, dan Vietnam," ujar
Kaspersky melalui keterangan tertulis, Senin (22/3).
Baca Juga:
Waspada! 82% Serangan Phishing Kini Targetkan Ponsel, Ini Bahayanya
Selanjutnya disusul negara Asia Tenggara lain seperti
Malaysia 392.301 percobaan, Filipina 227.172 percobaan dan Singapura 175,579
percobaan.
Kaspersky kemudian mengklaim berhasil memblokir sebanyak
2.890.825 upaya phishing yang ditujukan kepada UMKM. Angka tersebut, menurut
Kaspersky, mengalami peningkatan sebanyak 20 persen dibandingkan tahun
sebelumnya. Tahun 2019, Kaspersky mendeteksi adanya 2.402.569 upaya kunjungan
pengguna ke URL palsu.
Kaspersky mengaku serangan rekayasa sosial seperti phishing
juga menjadi cara termudah untuk menggabungkan keadaan yang sulit di tengah
pandemi Covid-19. Pihaknya melihat hal itu akan menjadi umpan untuk mencuri
uang dan data yang lebih banyak melalui berbagai sektor.