Setidaknya ada 15 orang penyelam.
Terdiri dari 12 orang warga Arborek
dan tiga orang rekanan Githa dan Marsel sebagai pemilik Arborek Dive Shop.
Baca Juga:
Sikapi Berbagai Isu Miring, Kemenko Polhukam Panggil Pengelola PIK
Mereka menyelam persis dibawah jetty (dermaga) kampung, dekat dengan
program transplantasi karang milik Githa dan Marsel.
"Kami mengikuti arahan terlebih
dahulu, lalu gladi resik. Dikarenakan arus yang cukup
deras jadi kami harus berjuang dibawah laut untuk tidak menginjak atau
menghancurkan karang," jelas Githa,
memaparkan proses penyelaman.
Saat menyelam, kondisi bawah air
mencapai suhu 30 derajat Celsius dengan jarak pandang yang amat
baik.
Baca Juga:
Jokowi dan Suara Parpol soal Amandemen UUD
Pemandangan cantik karang acropora cervicunis, karang meja, acropora micropthalma, dan montipora di Yafkeru (kebun karang dalam bahasa Biak) pun terlihat jelas.
Kebun karang itu dibuat untuk
mengajarkan masyarakat dan turis akan potensi lain di bawah jetty kampung.
Selama ini, Arborek memang menjadi
tujuan wisata sekaligus konservasi biota laut di Rajaampat.