Untuk itu, Khofifah mengajak masyarakat agar tetap tenang dalam menghadapi potensi kritis yang disebabkan hepatitis akut tersebut.
"Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, saya mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang," tegas dia.
Baca Juga:
Kemenkes: Pasien Hepatitis Misterius Meningkat Jadi 16 Orang
"Selain menjaga prokes dan menerapkan gaya hidup sehat, untuk sementara jangan dulu berenang di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan benda lain yang sering dipegang orang," imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Dr. Erwin Astha Triyono menjelaskan, untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini, Dinkes Jatim telah melakukan koordinasi dengan kab/kota dan jejaring Dinas Kesehatan, rumah sakit, serta Puskesmas.
"Kami juga membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor. Selain itu, Dinkes Jatim juga terus melakukan promosi kesehatan melalui media KIE agar masyarakat dapat memahami gejala Hepatitis akut tersebut," tutur dia.
Baca Juga:
Hepatitis Akut Misterius Diduga Kembali Bawa Korban, Dinkes: yang Meninggal Ada 5 Orang
Sebagai informasi, per 21 April 2022, tercatat ada 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Kasus-kasus tersebut berasal dari 12 negara yang mayoritas berada di Benua Eropa.
Negara-negara tersebut adalah Inggris dengan 114 kasus, Spanyol dengan 13 kasus, Israel dengan 12 kasus, Amerika Serikat dengan 9 kasus, Denmark dengan 6 kasus, dan Irlandia dengan kurang dari 5 kasus.
Sementara itu, Belanda dan Italia masing-masing melaporkan 4 kasus, di mana Perancis dan Norwegia masing-masing 2 kasus. Sedangkan, Romania dan Belgia baru mencatat 1 kasus.