Upacara juga diwarnai dengan aksi fly pass pesawat latih Grob dan pesawat aerobatik TNI AU, KT 1B Woong Bee (JAT) serta tradisi passing out parade siswa penerbang.
KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan upacara Wing Day bukanlah akhir, namun merupakan gerbang awal dari langkah pengabdian kalian selanjutnya. Di mana tantangan yang dihadapi saat ini menjadi semakin dinamis.
Baca Juga:
Ini 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia pada 2024
Kompleksitas domain udara juga telah tumbuh semakin pesat seiring berkembangnya domain cyber dan luar angkasa. “Pegang teguh prinsip airmanship yang telah ditanamkan pada diri kalian,” katanya.
Menurut Fadjar, prinsip tersebut harus menjadi landasan bertindak di setiap jenjang karier dan penugasan para lulusan. Bahkan, boleh jadi akan menjadi salah satu pelopor antariksa Indonesia di masa depan.
“Teruslah mawas diri dan semakin giat dalam mengisi serta mengembangkan kemampuan. Jadilah perwira penerbang dan navigator yang profesional dan berkomitmen kepada tugas yang dibebankan, agar senantiasa dapat menjaga kedaulatan Indonesia yang kita cintai ini,” paparnya.
Baca Juga:
Kudeta Militer Guncang Negara Bolivia, Apa yang Terjadi?
Fadjar menambahkan, Wing Day merupakan momentum berharga yang harus disyukuri. Sebab dalam menempuh pendidikan tentu banyak pengalaman berharga, pengetahuan, dan wawasan yang telah didapatkan.
Terlebih lagi, berbagai momen inspiratif yang telah dilalui, akan menjadi modal berharga yang akan membantu dalam perjalanan karier kalian selanjutnya.
Sehingga para wisudawan harus bersyukur dan berbangga atas momen Wing Day ini. “Berbanggalah, sebagaimana kami sebagai senior kalian juga bangga, ketika menyaksikan kalian dilantik, seraya wing penerbang dan wing navigator disematkan di dada kalian,” ungkapnya.