Diketahui, banjir tersebut terjadi akibat luapan sungai di Pamekasan. Sehingga melanda beberapa desa/kelurahan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan, Palengaan, Proppo, Pademawu dan sebagian di Kecamatan Galis.
Dari lima kecamatan terdampak banjir itu, yang terparah di Kecamatan Pamekasan, yakni menggenangi lima kelurahan, dan dua desa.
Baca Juga:
BPBD Lebak Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Akibat Cuaca Ekstrem dan Hujan
Sejumlah fasilitas umum, seperti lembaga pendidikan, masjid dan mushalla serta kantor pemerintahan juga tergenang banjir, termasuk kantor ormas Islam Nahdlatul Ulama di Jalan R Abdul Aziz, Pamekasan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun menyediakan pompa air dan alat berat berupa ekskavator untuk mengurangi debit air banjir.
"Nanti kalau sudah tidak hujan kami sediakan pompa air dan alat ekskavator untuk menyedot air yang menggenang di beberapa titik, air ini nantinya untuk dibuang ke sungai, sehingga air cepat surut dan mengurang," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memantau sejumlah titik banjir, di Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Rabu (2/3).
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Khofifah juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk proses pengerukan. Di titik banjir ini, kata dia, tim teknis akan memetakan tanah untuk pedangkalan dan penyempitan, sehingga air tidak lagi menggenangi permukiman warga. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.