Agus menjelaskan warga tersebut merupakan rombongan kegiatan wisata ke Mojosemi. Ada sekitar 100 orang warga yang ikut sebagai peserta sehingga harus menggunakan dua armada bus wisata yang berangkat pada Minggu sekitar pukul 06.00 WIB.
"Itu wisata tahunan, sudah direncanakan lama sehingga warga menabung dulu. Untuk tahun ini, memang tujuannya Mojosemi," terang Agus.
Baca Juga:
Dua Teman Korban Siswa SMKN Semarang yang Tewas Ditembak Polisi Masih Trauma
Setelah mendapat kabar adanya warga yang menjadi korban yang tewas dalam kecelakaan, sejumlah warga kampung langsung mendirikan tenda kematian.
Pihak Jasa Raharja tak ketinggalan langsung datang mencari keluarga korban untuk memastikan hak waris yang akan menerima santunan kematian.
"Sampai saat ini kita terima informasinya tujuh korban yang meninggal, termasuk sopir bus. Ini kita gerak cepat mencari dan memastikan data keluarga korban untuk kepentingan santunan," ujar Bagus Prasojo, petugas Jasa Raharja cabang Semarang.
Baca Juga:
Duduk Perkara Pelajar SMK Tewas Ditembak Polisi di Semarang
Pelaksana Tugas Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu langsung menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah kecelakaan maut yang menimpa warganya. Dirinya berharap warga Kampung lain yang akan berwisata ke daerah pegunungan atau yang melewati jalur tanjakan atau turunan curam bisa diurungkan dulu karena kondisi cuaca saat ini rentan dengan musibah atau bencana.
"Tentunya saya ikut berduka cita, prihatin atas musibah warga karena kecelakaan di Magetan. Untuk itu saya himbau, yang mau wisata ke daerah pegunungan, lewat tanjakan turunan tajam curam bisa diurungkan dulu. Saat ini cuacanya sedang ekstrem, jadi rawan musibah bencana," ungkap Hevearita.[sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.