WahanaNews.co | Salah satu korban yang ditemukan tidak bernyawa di rumah Kalideres, Jakarta Barat, Dian, disebut masih menyisiri rambut ibunya meski sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Diketahui, berdasarkan keterangan saksi, sang ibu yakni Margaretha ditemukan diduga sudah tak bernyawa pada Mei lalu.
Baca Juga:
Adik Prabowo Resmikan Kuil dan Gedung Serbaguna Umat Hindu di Kalideres
Saat itu, saksi yang merupakan pegawai koperasi simpan pinjam sempat menyampaikan kepada Dian bahwa ibunya sudah meninggal. Namun, Dian justru menjawab ibunya masih hidup.
"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab, 'ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua'," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/11).
Hengki mengaku pihaknya masih mendalami lebih lanjut keterangan yang disampaikan oleh saksi.
Baca Juga:
Siswi Difabel Korban Asusila Hamil 7 Bulan di Jakbar Ketakutan Lihat Seragam Sekolah
Termasuk, soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu sehingga menganggap ibunya masih hidup, padahal sudah meninggal.
"Nah itu yang dalam proses penelitian oleh tim psikologi forensik, ini ahlinya beliau-beliau ini yang akan menganalisis, yang jelas pada saat itu (Dian menyampaikan), 'ibu saya belum meninggal, disisir rambutnya rontok setiap hari minum susu'. Tapi pada saat keluar nangis, itu ada foto-fotonya," tutur Hengki.
Diketahui, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11).
Namun, sudah lebih dari sepekan pasca penemuan, polisi belum mengungkap penyebab kematian korban.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menyatakan bahwa penyebab meninggalnya keempat orang itu bukan karena kelaparan.
Teranyar, polisi menyebut satu orang korban atas nama Reni Margaretha telah meninggal dunia sejak bulan Mei.
Ini diketahui, berdasarkan keterangan dari saksi yang sempat datang ke rumah korban pada bulan itu.
"Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal sejak bulan Mei diduga ini adalah atas nama Reni," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. [rgo]