WahanaNews.co | Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Agun Gunanjar mengatakan jika kelompok tani agar bisa mengelola bantuan pertanian dengan baik untuk mengantisipasi krisis pangan di Kabupaten Ciamis.
Hal itu disampaikannya saat pelaksanaan sosialisasi penandatanganan surat perjanjian penyerahan bantuan DAK kepada 42 kelompok tani.
Baca Juga:
Kementerian PU Siap Hadapi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2025
"Ya meskipun Ciamis tidak termasuk dalam krisis pangan, kita harus antisipasi terlebih dahulu. Untuk DAK kita serahkan kepada 42 kelompok tani yang telah terverifikasi dan sesuai secara aturan," ucapnya saat diwawancara usai penyerahan pembagian bantuan kepada kelompok tani, Rabu (10/05/2023).
Dikatakan, bantuan dana alokasi khusus di tahun 2023 digunakan pembagunan irigasi dangkal dan irigasi pengairan dan dalam di Kabupaten Ciamis.
Disebutkan, melihat situasi hari ini mulai terjadi krisis pangan yang di mana wilayah-wilayah kabupaten yang memiliki areal.
Baca Juga:
Pj Bupati Abdya Sunawardi Hadiri Rapat Kerja dan Dengar Pendapat DPR RI
Sedangkan, kehidupannya dari pertanian merasakan tidak mendapatkan kemampuan untuk mengatasi persoalan ini. Dimana, tidak seperti kabupaten lain yang mendapatkan DBH dalam bentuk penghasil migas.
"Sekarang juga ada DBH sawit. Sementara Ciamis tidak punya sawit dan tidak punya migas, yang ada hanya pertanian. Jadi kita harus antisipasi untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat di sektor pertanian dengan lebih meningkatkan nilai di sektor pertanian," terangnya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan sebesar Rp 10 Miliar lebih untuk 42 kelompok setidaknya saluran-saluran pengairan bagi masyarakat di Kabupaten Ciamis bisa berjalan dengan lancar dan baik untuk mengairi pertanian masyarakat.