WahanaNews.co | Pemilik usaha wisata di Wilayah Bandung Barat, Jawa Barat akhirnya bisa bernafas lega. Pasalnya, level PPKM Bandung Barat yang sebelumnya lama berkutat di level 3 kini sudah turun ke level 2.
Hal itu merujuk pada hasil evaluasi daerah sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 53 tahun 2021 bahwa Bandung Barat masuk ke PPKM Level 2.
Baca Juga:
Menekraf Siap Dukung Film "Women From Rote Island" Masuk Nominasi Piala Oscar 2025
Lantaran telah menerapkan PPKM Level 2, alhasil semua objek wisata di Bandung Barat kini boleh buka. Padahal selama PPKM Level 3 diterapkan, hanya ada tiga objek wisata yang diizinkan uji coba pembukaan sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Kita sudah (PPKM) Level 2 jadi wisata sudah boleh buka. Sudah disampaikan juga ke semua pengelola (wisata)," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Bandung Barat, Heri Partomo kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
Semua objek wisata di Bandung Barat yang diizinkan buka diwajibkan menerapkan aturan ketat, di antaranya membatasi kunjungan atau carrying capacity 25 persen, menyiapkan barcode aplikasi PeduliLindungi, dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga:
Menekraf Bertemu Mendagri Bahas Penguatan Status Ekraf Jadi Urusan Pemerintahan
"Jadi hampir sama dengan yang uji coba sebelumnya, tapi carrying capacity menurut Inmendagri itu 25 persen. Dan pengunjung wajib scan barcode PeduliLindungi," beber Heri.
Pembukaan semua objek wisata di Bandung Barat itu akan dievaluasi lagi dua minggu mendatang. Jika hasilnya baik maka pembukaan berlanjut, namun jika tidak maka akan ditutup lagi.
"Ini juga akan dievaluasi dalam dua minggu. Kalau bagus ya sudah berlanjut. Dan mudah-mudahan semua ikut aturan jadi hasilnya bagus," tutur Heri.
Pihaknya meminta agar pengelola dan wisatawan tidak larut dalam euforia. Hal itu juga sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga seperti prediksi pemerintah.
"Jangan sampai euforia, antisipasinya ya itu tadi pembatasan kunjungan. Jadi jangan sampai dilanggar biar tidak terjadi gelombang ketiga Covid-19, karena prediksinya kan di akhir tahun," pungkas Heri. [rin]