Hengki mengungkapkan pelaku semakin beringas saat melihat anggota kepolisian. Karenanya, adik pelaku pun dilibatkan untuk membujuk korban.
"Justru karena lihat ada polisi dia makin beringas, kayak orang gila. Jadi harus sama orang yang kenal, jadi sama adiknya yang biasa mijitin," ujarnya.
Baca Juga:
Naas! Diduga Kelelahan, Pasutri Asal Depok Tewas saat Kecelakaan di Kamojang Bandung
Drama penyanderaan itu pun berlangsung selama kurang lebih enam jam sejak pukul 22.00 WIB.
Dalam rentang waktu itu, kata Hengki, pelaku terus menyandera anaknya sambil merokok.
"Dia (pelaku) enggak tidur-tidur selama enam jam, sambil ngerokok sambil pisau disimpan di lantai, sampai lengah begitu anak disimpan di sisi kiri, pisau diambil di kanan. Tim Brimob, Jatanras, langsung serbu ke dalam akhirnya anaknya bisa diamankan," tutur Hengki.Polisi bahkan menerjunkan tim penembak jitu atau sniper ke lokasi untuk membantu proses negosiasi.
Baca Juga:
Mobil Dinas Tak Boleh Dipakai untuk Mudik, Ini Alasannya
Hingga akhirnya pelaku luluh setelah dirayu oleh adiknya.
"Setelah enam jam kurang lebih akhirnya bisa kita selamatkan tanpa kekerasan. Korban selamat, pelaku juga tidak terluka," ucap Hengki.
Pelaku yang diduga ODGJ kerap merasa dirinya sebagai seorang anggota TNI AD. Namun, Hengki menegaskan bahwa pelaku adalah warga sipil, bukan anggota TNI AD.