"Kami akan mendalami apakah tulisan ini benar-benar berasal dari jenazah ini, atau mungkin merupakan manipulasi," katanya.
"Kami belum dapat memastikannya. Ada kemungkinan bahwa tulisan ini juga bisa dari orang lain. Kami tidak memiliki kepastian," lanjut mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.
Baca Juga:
Pantauan Tim Monitoring Pilkada Kota Depok 2024 Pemkot Depok
Hengki menjelaskan bahwa kasus di Depok ini memiliki kesamaan dengan kasus keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, pada tahun sebelumnya.
"Ini sangat mirip dengan peristiwa yang terjadi di Kalideres. Oleh karena itu, pola kejadian ini sama, dengan penemuan jenazah yang sudah mengalami kerusakan," ujar Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan pada Jumat (8/9/2023).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai profesional, dengan fokus pada investigasi ilmiah kejahatan, untuk mengungkap kasus yang terjadi di Depok.
Baca Juga:
Pilkada 2024 di Rutan Kelas I Kota Depok: Karutan dan Dandim 0508 Bilang Begini
Ini melibatkan berbagai bidang, mulai dari psikologi forensik hingga laboratorium forensik.
"Prosedur-prosedur yang kami temukan kemarin mencakup penyelidikan di lokasi kejadian dan kami juga menjaga kebersihan tempat tersebut sejak awal sehingga tim laboratorium forensik dapat menguji apakah ada tanda-tanda kehadiran orang di sekitar kedua jenazah sebelum insiden ini," ujarnya.
Selain itu, sambugnya, tim laboratorium forensik juga melakukan analisis untuk mendeteksi apakah ada jejak-jejak racun atau substansi berbahaya lainnya di sekitar lokasi kejadian. Di samping itu, tim identifikasi forensik berusaha mengidentifikasi korban.