WahanaNews.co, Humbahas - Tim penyelamat dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) terus berupaya mencari 10 orang yang belum ditemukan setelah terjadi banjir bandang dan tanah longsor di Desa Simangulampe, Baktiraja, Hubang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara (Sumut), pada Rabu (6/12/2023).
Basarnas telah mobilisasi tim penyelam di Danau Toba untuk melakukan pencarian terhadap 10 korban yang masih belum ditemukan sejak Selasa (5/12).
Baca Juga:
Wagub Lampung Jihan Nurlela Pantau Posko Kesehatan Pastikan Layanan Bagi Korban Banjir
Namun, keberlanjutan pencarian menjadi terhambat oleh keadaan air yang keruh akibat pencampuran material longsor, yang menyebabkan penyelam hanya dapat melihat dengan jarak pandang sekitar 30 sentimeter di kedalaman 6-7 meter.
"Dari hasil penyelaman tadi, kita analisa bahwa kedalaman ada 7 meter dan air sangat keruh di tepian Danau Toba sehingga menyulitkan tim penyelam," kata Kepala Kantor SAR Medan, Selasa, dikutip dari Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV.
Basarnas akan melanjutkan pencarian hari ini, Rabu (6/12). Sedangkan kondisi cuaca hari ini di Humbahas berawan dan sempat hujan, sehingga proses pencarian sempat tertunda.
Baca Juga:
Banjir Kepung Kota Baturaja OKU Akibat Hujan Deras pada 24 Februari 2025
Hari ini, Basarnas akan membagi tiga tim pencarian, yakni di perairan Danau Toba, di sekitar batas jalan hingga pinggiran Danau Toba dan di batas jalan dan perbukitan sumber longsor.
Diketahui, sebanyak 12 orang dilaporkan hilang akibat peristiwa banjir bandang yang menerjang Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, dan tim gabungan telah menemukan dua korban dalam keadaan meninggal dunia.
Sebanyak 535 relawan diturunkan dalam operasi pencarian korban dengan bantuan perahu Landing Craft Boat (LCB) dan aqua eye untuk mendeteksi keberadaan korban di dalam air, sekaligus dilakukan penyelaman oleh tim Basarnas Spesial Group (BSG).
"SRU II melakukan pencarian menggunakan alat berat ekskavator dan didampingi tim scouting darat di area batas jalan menuju tepi danau, dan SRU III melakukan pencarian menggunakan alat berat ekskavator dan didampingi tim scouting darat di area batas jalan menuju arah bukit. Selain itu tim nanti juga akan dibantu anjing pelacak dari pihak kepolisian," kata Budiono.
Ia menambahkan bahwa pada hari keempat, tim penyelamat gabungan terus melaksanakan upaya perluasan pencarian terhadap individu yang hingga saat ini belum ditemukan setelah kejadian banjir bandang dan longsor pada malam Jumat (1/12/2023) lalu.
"Bertujuan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan, tim penyelamat gabungan terus meluaskan wilayah pencarian. Saat ini, terdapat 10 orang yang masih dianggap hilang," ungkap Budiono.
Tim penyelamat gabungan turun dengan beberapa peralatan mountaineering untuk memaksimalkan proses pencarian, mengingat materi longsor dan batuan yang terbawa oleh banjir cukup memberikan kesulitan bagi petugas.
Selain itu, tim penyelamat gabungan juga menggunakan satu unit drone yang dilengkapi dengan teknologi pembaca suhu untuk melakukan pencarian dari udara.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]