WahanaNews.co | Pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah dilanda banjir, yang dipicu air pasang yang melimpah ke daratan atau dikenal juga dengan istilah banjir rob.
Banjir rob yang terjadi sejak Senin (23/5) ini bahkan telah mencapai ketinggian dua meter dan meluas ke beberapa daerah di sekitarnya seperti Demak.
Baca Juga:
DPRD Kota Semarang Minta Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Banjir Musim Hujan
Ribuan pekerja dari sejumlah pabrik yang berada di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas terdampak atas rob yang melanda kawasan tersebut.
Sejumlah pabrik juga disebut terendam banjir rob. Puluhan kontainer atau peti kemas yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas juga tampak terendam banjir rob yang terjadi bersamaan dengan gelombang tinggi, serta diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan pelabuhan.
Setidaknya sekitar 5.000 keluarga di dua kelurahan Semarang Utara, Jawa Tengah, masih terdampak banjir rob hingga Rabu (25/5) kemarin.
Baca Juga:
Akibat Pungli Rp160 Juta, Mantan Lurah di Semarang Dihukum 4 Tahun
Bencana ini pun menuai komentar dari berbagai pihak yang sekaligus menyentil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar disebut telah diingatkan berulang kali soal potensi banjir rob di Semarang yang bisa terjadi kapan saja agar lebih berhati-hati dan mencari solusi sebelum terjadi. Namun, Ganjar disebut tidak menggubris peringatan tersebut.
Salah satu kritikan datang dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah yang mendesak pemerintah menyetop rencana pemindahan kawasan mangrove untuk pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak.