Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jateng Iqbal Alma khawatir penggunaan ruang laut demi infrastruktur bisa memperburuk kualitas lingkungan hidup setempat.
Foto udara sejumlah kendaraan roda empat terendam banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022).
Baca Juga:
DPRD Kota Semarang Minta Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Banjir Musim Hujan
Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut, sementara itu personel dari Basarnas, TNI-Polri dan relawan diterjunkan untuk membantu evakuasi para pekerja maupun warga.
Iqbal menyebut, kondisi ini bisa memicu bencana alam, seperti banjir rob yang terjadi di pesisir utara Jawa Tengah dalam tiga hari terakhir.
"Walhi Jateng mendesak pemerintah, baik pada tingkat kota, provinsi, maupun nasional untuk menghentikan rencana relokasi mangrove untuk kawasan industri dan pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak," kata Iqbal dalam keterangan resminya, Rabu (25/5).
Baca Juga:
Akibat Pungli Rp160 Juta, Mantan Lurah di Semarang Dihukum 4 Tahun
Bukan cuma Walhi, Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno juga mengingatkan Ganjar terkait banjir rob yang merendam sejumlah wilayah di Jawa Tengah itu.
Hendrawan meminta Ganjar dan para kepala daerah lain di sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) serius mengatasi bencana tersebut.
"Untuk kepala daerah di seluruh Pantura, program kerja untuk memitigasi hal tersebut harus dilaksanakan dan terkoordinasi dengan baik," kata dia.