Sementara itu, Adre menjelaskan ada berapa kerugian materiil berupa kerusakan fasilatas umum dan rumah imbas banjir rob. Namun, rinciannya pihaknya belum melakukan pendataan.
Kepala Desa Sesar Jamaludin Mamulati mengaku banjir rob baru pertama terjadi menerjang Desa Sesar, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur.
Baca Juga:
Supermoon Picu Banjir Rob di Jakarta Utara, BPBD: Lima RT dan Tiga Ruas Jalan Terdampak
"Akibat gelombang pasang tanggul penahan ombak sepanjang 250 meter roboh dan permukiman penduduk kemasukan air,"katanya.
Saat ini, kata Jamaludin, warga yang terdampak memilih mengungsi ke markas TNI AD.
Untuk kerusakan rumah warga, ia bilang belum sempat terdata pasalnya kondisi banjir rob masih menerjang rumah warga.
Baca Juga:
Menko Agus Harimurti: Stasiun Pompa Air Ancol Sentiong Antisipasi Banjir Rob
"Ada rumah yang rusak dan fasilitas umum namun untuk jumlahnya belum terdata karena warga masih memilih mengungsi," ujarnya.
Sejauh ini, aparat TNI dan Polri dikerahkan untuk mengevakuasi warga dan barang-barang berharga ke Markas TNIAD saat rumah-rumah penduduk terendam banjir rob.
Berdasarkan pantauan perakiraan cuaca dari BMKG pada Selasa (22/2), wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur masih berpotensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir terjadi di Bula, Tutuk Tulo, Kilmury, dan Kian Darat. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.