kumparan belum bisa menghubungi pihak keluarga untuk mengkonfirmasi hal ini. Namun, pemilik kapal atau PT Putra Jaya, Made Yudiarta, membenarkan hal tersebut.
Yudiarta menuturkan, sebagian besar pihak keluarga langsung dikabari kapal hilang kontak antara tanggal 30 dan 31 Juli lalu.
Baca Juga:
KPK Ungkap Soal Kasus PT Jembatan Nusantara dan ASDP yang Rugikan Negara
Pihak perusahaan kesulitan menemukan kontak keluarga dua ABK yang berasal dari Bogor, Jawa Barat, dan Palembang, Sumatera Selatan.
"Karena kami belum bisa memastikan kapal tenggelam atau bagaimana sambil menunggu informasi pencarian kami cari nomor kontak keluarga ini, semua ABK saya tanya nomor kontak keluarganya, nggak ada yang mau kasih nomor keluarganya. Enggak tahu kenapa," kata Yudiarta saat dihubungi, Kamis (9/9).
"Akhirnya saya punya inisitif saya kirim surat ke alamat yang sesuai dengan di KTP. Memang benar saya menyurati dua orang itu, tapi semua tanggal 30 (Juli) tanggal 31 (Juli), sudah kita hubungi, kok, bahwa ada kejadian lost contact," sambung Yudiarta.
Baca Juga:
Tim Sar Dikerahkan Cari Kapal Angkut Wisatawan Dilaporkan Tenggelam di Takalar Sulsel
Yudiarta mengatakan, hingga saat ini, ia masih mencari secara mandiri KM Bali Permai 169 dengan mengerahkan tiga kapal ikan.
Hal ini karena kebutuhan logistik kapal bertahan hingga Oktober. Gaji ABK rutin dikirim ke pihak keluarga sampai operasi pencarian dihentikan pada Oktober mendatang.
Yudiarta memastikan kapal kayu yang berukuran 27,5 meter dan lebar 7,65 meter tersebut laik melaut. Ia menegaskan, cuaca terpantau cerah saat mereka melaut.