Kedua, kapal meninggalkan lokasi terakhir setelah alat komunikasi rusak total dan GPS tracking tidak berfungsi.
Sementara itu, ada tiga penilaian terhadap kondisi ABK. Pertama, apabila kapal terbalik dan ABK jatuh ke laut menggunakan life jacket, maka batas bertahan hidup atau selamat kecil.
Baca Juga:
KPK Ungkap Soal Kasus PT Jembatan Nusantara dan ASDP yang Rugikan Negara
Kedua, apabila kapal terbalik dan ABK menggunakan rakit maka peluang selamat ada.
Ketiga, apabila kapal hanya mengalami kerusakan pada alat komunikasi, maka peluang ABK hidup masih ada. Sebab, kebutuhan logistik mereka bisa untuk bertahan hingga Oktober 2021.
“Sampai saat ini kami masih melakukan pemantauan. Jika ada informasi akurat keberadaan korban maka secara otomatis operasi SAR kembali kami aktifkan,” kata Darmada, Kamis (9/9).
Baca Juga:
Tim Sar Dikerahkan Cari Kapal Angkut Wisatawan Dilaporkan Tenggelam di Takalar Sulsel
Surat Kapal Hilang Terbit 4 September 2021
Beredar informasi bahwa keluarga ABK baru mendapatkan surat pemberitahuan kapal hilang kontak dari pemilik dua bulan setelah kapal dilaporkan hilang kontak atau Sabtu (4/9). Pihak keluarga dikabarkan meminta kepastian tentang kondisi ABK.