Namanya juga bantuan, kata Habib, berarti tidak ada biaya apapun. Artinya, masyarakat bisa mengambil padi atau gabah sesuai kebutuhan tanpa harus membeli.
“Ya pastinya gratis. Tidak perlu membeli. Memang awalnya inisiatif membuat lumbung padi ini untuk menyiapkan cadangan pangan pada situasi darurat. Misalnya ada warga yang terkena bencana, bantuan pangannya kami salurkan dengan mengandalkan lumbung padi. Atau misalnya juga saat kemarau, biasanya kan masyarakat kesulitan mendapatkan beras karena pasokan berkurang, di lumbung ini tersedia. Pada akhirnya lumbung ini untuk membantu hal-hal bersifat sosial,” bebernya.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
Habib menjamin jika gabah atau padi di dalam lumbung tidak akan mengalami perubahan aroma atau kualitas meskipun tersimpan cukup lama. Pasalnya, di dalam lumbung sudah didesain sedemikian rupa untuk mengantisipasi bau apek atau hal lainnya.
Saat ini, lanjut Habib, pihaknya tengah memikirkan desa bisa memiliki aset berupa tempat penggilingan padi. Lokasinya sudah ada, namun peralatannya yang belum dipunyai. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.