WahanaNews.co | Hingga Selasa (30/5/2023) pukul 18.00 WITA, dilaporkan ada 46 orang yang diduga terinfeksi rabies karena terkena gigitan anjing. Sehingga, akibat gigitan anjing rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) dipastikan bertambah.
"Terus bertambah, sekarang sudah 46 orang. Itu hasil tadi sore jam 6," kata Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), Egusem Pieter Tahun, Selasa (30/5/2023) malam.
Baca Juga:
Temuan Fosil 'Hobbit' yang Lebih Mungil di Flores Gegerkan Arkeolog
Dikatakan, 46 kasus rabies tersebut dilaporkan dari enam kecamatan dengan satu orang meninggal dunia. Enam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Amanatun Selatan, Nunkolo, Kie, Kuatnana, Kolbano, dan Fautmolo.
Menurut Egusem, hingga Selasa (30/5/2023) sore, sebanyak 18 orang dari 45 orang telah divaksin dari 100 dosis vaksin yang dibantu oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
Dijelaskan, kesulitan yang dihadapi pemerintah daerah dalam penanganan rabies di Kabupaten TTS saat ini adalah cuaca yang masih terus hujan. Serta, jangkauan ke desa-desa yang dilaporkan terdapat gigitan anjing.
Baca Juga:
Wapada! Sabtu Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 3 Kali
Egusem menuturkan, terus meningkatnya warga yang suspect terinfeksi rabies akibat gigitan anjing menjadi salah satu alasan Pemerintah TTS menetapkan keadaan luar biasa (KLB).
"Kami nyatakan KLB rabies untuk kesehatan sedangkan wabah rabies untuk peternakan," kata Egusem.
Egusem menjelaskan, ada dua yang ditetapkan untuk keadaan darurat saat ini, yakni KLB untuk kesehatan manusia yang ditangani oleh Dinas Kesehatan yang terkena rabies. Sedangkan, wabah untuk rabies yang menyerang hewan anjing untuk Dinas Peternakan.