Menurut Afifullah, kondisi rumah yang rusak tidak hanya berdampak pada tempat tinggal warga, tetapi juga memicu meningkatnya kebutuhan hunian sementara, keterbatasan sanitasi, serta ancaman penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat.
"Kerusakan rumah ini berbanding lurus dengan kebutuhan logistik dan pelayanan dasar di pengungsian. Banyak warga kehilangan seluruh harta benda dan sangat membutuhkan bantuan darurat," katanya.
Baca Juga:
Kementerian PU Pastikan Akses Tarutung–Sibolga 38 Km Sudah Dibuka
Selain rumah warga, banjir juga merusak berbagai fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, rumah ibadah, sekolah, meunasah, dermaga kapal, serta fasilitas layanan publik lainnya. Total kerusakan dan kerugian akibat banjir di Aceh Timur ditaksir mencapai Rp5,8 triliun.
"Data ini masih bersifat sementara dan dapat berubah. Fokus kami saat ini adalah memastikan keselamatan warga, pemenuhan kebutuhan dasar, serta menyiapkan langkah pemulihan jangka menengah dan panjang," kata Afifullah.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.