WahanaNews.co | Lahan gambut yang merupakan tanah jenuh air membuat masyarakat di Desa Pematang Rahim dan sekitarnya harus lebih kreatif.
Kreativitas inilah diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dalam pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan tersebut.
Baca Juga:
PUPR Kalsel Kerahkan 42 Personel Atasi Karhutla Dekat Bandara Syamsudin Noor
Pengelola gambut secara berkelanjutan adalah keharusan dan jika tidak ada bencana ekologi akan sangat mudah bagi warga Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi untuk melaksanakan budidaya ikan tomat (channa micropeltes).
Kehadiran kanal atau parit besar untuk membasahi lahan gambut telah bisa dimanfaatkan warga untuk membudidayakan ikan toman. Kanal ini pun pada musim kemarau dapat menyebabkan gambut basah atau tidak kering sehingga bisa mencegah kebakaran. Sedangkan di musim hujan, air akan sangat berlimpah sehingga mudah mengalami kebanjiran.
Salah satu strategi restorasi gambut yang beradaptasi dengan kebiasaan masyarakat adalah dengan pembuatan sekat kanal. Upaya ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan daya tampung air pada lahan gambut sehingga dapat mempertahankan muka air gambut mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut.
Baca Juga:
PLN Gerak Cepat Atasi Dampak Cuaca Ekstrem di Jambi: Pemulihan Aliran Listrik Diatasi Kurang dari 24 Jam
Di Desa Pematang Rahim sebagian kawasan adalah gambut dan desa ini memiliki hutan lindung gambut dan telah mendapatkan izin pengelolaan hutan desa seluas 1.085 Ha melalui SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.55694/MENLHKPSKL/PKPS/PSL.0/10/2017, kata Fasilitator Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Yozi Putriani.
Keberadaan kanal-kanal turut mempengaruhi gambut yang ada di desa ini. Terutama yang berasal dari perusahaan besar, perkebunan sawit dan hutan tanaman yang mengelilingi desa ini persoalan ekologi yang kerap menyinggahi desa-desa gambut sudah menjadi pembelajaran bagi warga Pematang Rahim.
"Pembuatan sekat kanal menjadi bagian penting bagi warga desa, sekaligus berupaya memanfaatkan kanal untuk tujuan ekonomi," kata Yozi Putriani yang melakukan pendampingan masyarakat di Desa Pematang Rahim.