WahanaNews.co | Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Kupang menyebutkan 14 orang meninggal pada peristiwa terbakarnya Kapal Feri Cepat (KFC) Cantika 77.
Kapal tersebut terbakar dalam pelayaran dari Kupang ke Kalabahi, Kabupaten Alorm, NTT, Senin (24/10) siang.
Baca Juga:
Ratusan Umat NTT Akan Ikuti Misa Kudus Bersama Paus di Timor Leste
"14 meninggal, 226 ditemukan selamat. Total yang ditemukan 240 orang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, I Putu Sudayana yang dihubungi Warwatan, Senin (24/10) malam.
"Iya benar, diduga kelebihan penumpang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, I Putu Sudayana kepada CNNIndonesia.com
Manifest yang diterima hanya terdapat 177 orang yang berada di dalam kapal KM. Express yang terbakar. Tapi faktanya dari korban yang dievakuasi oleh tim gabungan terdapat 240 orang.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Kupang Diduga Mencemarkan Agama saat Jumat Agung Terancam Dipecat
"Kelebihannya sekitar 63 orang," kata Putu. Dari 240 orang yang dievakuasi, 226 orang selamat dan 14 orang meninggal dunia.
Sementara itu informasi yang diperoleh, ada 97 orang yang saat sedang dalam perjalanan menggunakan kapal Antareja milik SAR Kupang dari Naikliu menuju Kupang. Dari 97 orang tersebut terdapat tujuh korban meninggal dan 90 orang yang selamat.
Sebelumnya Kapal Motor Express Cantika 77 terbakar saat pelayaran dari pelabuhan tenau kupang menuju ke Kalabahi Kabupaten Alor pada Senin (24/10) sekitar pukul 13.40 wita.
Kapal KM Express Cantika 77 bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang pada Senin (24/11) pukul 11.00 Wita menuju Kalabahi, Alor. Namun sekitar pukul 13.40 kapal tersebut terbakar di sekitar Tanjung Gemuk, Desa Afoan, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang.
Kapal tersebut kata Irwan mengangkut 177 orang yang terdiri dari 167 penumpang dan 10 ABK tersebut.
"Penumpangnya 177 orang, 167 penumpang umum dan 10 ABK," ujar Kapolres Kupang, AKBP. FX. Irwan Arianto.
Dari rekaman video yang beredar saat terjadi kebakaran di KM Express Cantika 77 terlihat penumpang panik dan naik ke atas palka bagian depan kapal. Sedangkan di bagian atap kapal juga nampak api membumbung disertai asap tebal. Dalam rekaman video tersebut, para penumpang juga telah menggunakan rompi pelampung berwarna oranye sambil meminta pertolongan. [afs]