Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum menyetop pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Kasus positif Covid-19 di Kota Bandung pada 2 Januari lalu hanya 21, kemudian melonjak menjadi 700 kasus pada 3 Februari 2022.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Peningkatannya luar biasa, tapi sekali lagi kita waspada, panik mah enggak perlu," kata Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Kamis (3/2).
Yana memastikan PTM 100 persen akan tetap berjalan dengan protokol kesehatan ketat. Tes acak dan penelusuran kontak erat akan terus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 pada siswa dan tenaga pendidik.
"PTM tetap berjalan, karena hanya 0,4 persen kalau tidak salah atau 0,04 kasus infeksi positifnya di sekolah. Kami minta lewat Disdik terus prokes dan tes acak, mudah-mudahan tertangani," ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Menurut Yana, skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat ini tidak menyelesaikan masalah. Menghentikan PTM dan mengganti dengan PJJ, katanya, tidak bisa langsung dilakukan karena ada standar operasional prosedur (SOP).
"Kami sudah ada SOP, akan terus tes acak, saat ini sudah 60 sekolah. Dari itu ada 14 orang positif Covid-19, 13 siswa dan satu guru. Jadi, sementara ini (PTM 100 persen) masih jalan," katanya. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.