WahanaNews.co | Sedimen Danau Limboto telah tercemar oleh elemen tanah jarang atau rare earth element (REE), dan unsur logam berat.
Temuan ini merupakan hasil penelitian Raghel Yunginger, seorang peneliti kebumian khususnya Geofisika dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Logam berat yang ditemukan dalam permukaan sedimen di badan Danau Limboto adalah besi (Fe), mangaan (Mg), seng (Zn), tembaga (Cu), dan nikel (Ni).
Sedangkan unsur tanah jarang yang ditemukan meliputi gadolinium (Gd), lantanum (La), serium (Ce), praseodimium (Pr), neodimium (Nd), Skandium (Sc), dan itrium (Y).
Raghel Yunginger meneliti permukaan sedimen ini dengan tujuan untuk memetakan distribusi sedimen yang telah dipengaruhi atau dikontrol oleh litogenik dan antropogenik.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
“Litogenik adalah sedimen yang masih bersumber dari proses alamiah, sementara antropogenik sedimen yang disebabkan atau dipengaruhi aktivitas manusia,” kata Raghel Yunginger, Senin (24/10/2022).
Hasil penelitian ini didapat dari 17 titik sampel yang berada di badan Danau Limboto.
Menurutnya elemen tanah jarang secara alami memiliki kelimpahan yang sangat kecil jika dibandingkan dengan logam lainnya. Namun dalam riset ini mengungkap adanya elemen tanah jarang yang kelimpahan cukup signifikan di permukaan sedimen danau.