Menurutnya aktivitas manusia menambah kelimpahan di alam lebih besar, bahkan melampaui batas baku mutu.
“Temuan ini di permukaan sedimen, kami mengambil sampel permukaan sedimen Danau Limboto sekitar 10 cm saja di 17 titik dalam kawasan badan danau,” tutur Raghel Yunginger.
Baca Juga:
RSUD Cengkareng Gelar FKP, Paparkan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Selama 2 tahun, dari tahun 2017-2018 Raghel Yunginger melakukan riset di salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia.
Berbeda dengan danau-danau lainnya, Danau Limboto merupakan muara dari 23 sungai dan anak sungai. Sungai utama yang mengalirkan air dan sedimen ke danau ini antara lain Sungai Alopohu, Bionga, Talubongo, Moluopo, Marisa, dan Rintenga.
Sementara hanya ada 1 aliran air yang keluar (outlet) yaitu Sungai Tapodu di bagian tenggara Danau Limboto, alirannya mengalir ke Teluk Gorontalo.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.