WahanaNews.co, - Pada Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 13.00 Wita, lima staf resort di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali tewas setelah terjadi kecelakaan pada gondola atau lift yang mereka naiki.
Diduga insiden tersebut terjadi karena tali pengait gondola di resort yang terletak di Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, mengalami kerusakan dan terputus.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Mengutip Kompas, awalnya, kelima korban yang terdiri dari karyawan resort ini naik gondola untuk menuju area resort yang dibangun di atas tebing.
Tidak lama setelah itu, seorang saksi bernama I Ketut Suwiarta mendengar teriakan dan suara keras seakan ada benda yang jatuh dan benturan keras.
Dalam respons cepat, Suwiarta dan rekan kerja di resort segera menuju lokasi gondola dan menemukan tali penahan gondola, yang terbuat dari baja, telah terputus.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Gondola beserta kelima penumpangnya tidak ada di tempat. Para korban merupakan karyawan yang bekerja dengan status harian.
Gondola memiliki rel dengan panjang sekitar 60 meter, miring dengan sudut 35 derajat, dan ketinggian mencapai 100 meter.
Saksi-saksi segera bergegas ke bawah menggunakan tangga dan menemukan lima rekan mereka terbaring dalam kondisi penuh luka dan darah.
Kapolsek Ubud, Kompol I Made Uder, melaporkan bahwa pada saat itu terdapat tiga korban yang masih memiliki tanda-tanda pernafasan dan segera dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Payangan.
Tiga korban ini adalah Ni Luh Supernigsih, I Wayan Aries Setiawan, dan Kadek Yanti Pradewi.
Pihak kepolisian menerima laporan sekitar pukul 14.00 Wita dan segera mendatangi Tempat Kejadian Peristiwa (TKP), dimana dua korban ditemukan terbaring dalam keadaan tak bernyawa.
Setelah melakukan penyelidikan di TKP, pada pukul 14.30 Wita, dua korban tersebut dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Ari Santi Ubud.
Namun sayangnya, setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, ketiga korban yang telah dilarikan juga dinyatakan meninggal dunia.
"Penyebab pasti kejadian secara pasti masih dalam lidik, namun ada dugaan pada saat kelima orang korban tersebut hendak naik ke atas, dan sudah hampir dekat dengan titik pemberhentian lift (hampir sampai di atas), tiba - tiba tali seling yang terbuat dari baja sebagai penarik tabung lift putus," jelasnya.
"Diperkirakan tali seling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas, yang cukup berat dan safety pengganjal/rem tidak berfungsi sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah," tambah dia.
Dia juga mengungkapkan bahwa kemungkinan adanya kelalaian dari pihak manajemen tidak diabaikan.
"Kasus ini masih kami dalami," ungkapnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]