"Meskipun sekali lagi kita pun sebetulnya apresiasi juga untuk mendapatkan penghargaan tersebut juga tidak mudah dengan penghargaan-penghargaan yang didapatkan ini," tambahnya.
"Target yang sebetulnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, yakni pengentasan kemiskinan dan termasuk juga mengurangi pengangguran," tutur dia.
Baca Juga:
Peduli dan Inklusif, Brigjen Mustikaningrat Hadirkan Harapan Baru bagi Sumedang
Kemudian, target kabupaten pariwisata itu juga salah satu yang harus juga dipikirkan dengan serius. Sebab, jargon Sumedang Destinasi Wisata baru, realisasinya belum dirasakan.
Contoh, prakteknya upaya-upaya ke arah sana juga tidak maksimal, belum terjadi peningkatan jumlah wisatawan padahal banyak tempat wisata baru di Sumedang.
"Jadi jangan hanya saja berpikir untuk menumbuhkan destinasi wisata yang baru, sedangkan destinasi wisata yang ada saat ini juga tidak terperhatikan. Contoh, aksesbilitasnya (jalan, sarana prasarana, penunjuk arah). Destinasi wisata yang sudah ada sebetulnya tinggal dipoles aja. Yang terjadi meningkatkan destinasi baru sementara akses ke tempat wisatanya belum ada," ujarnya.
Baca Juga:
Waspada Musim Hujan, PLN UP3 Sumedang Minta Masyarakat Bijak Gunakan Listrik
Artinya, lanjut Rahmat, Sumedang ini masih belum menjadi tujuan wisata. Kenapa? Karena memang sarana prasarana pendukungnya seperti akses masih sangat sangat minim.
Contoh yang kemarin sempat dilontarkan anggaran cukup besar digelontorkan Kampung Buricak Burinong. Berapa miliar yang dikucurkan ke sana. Karena aksesbilitas jalannya sempit dan segala macamnya, akhirnya kan sekarang mati.
"Coba pikirkan bagaimana akses ke sana lebih nyaman, perluasan aksesibilitas, arah jalan fasilitas-fasilitas yang lain yang diperlukan itu menjadi harus fokus pemerintahan daerah dalam meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata," tandasnya. [bay]