Selain daging ayam, harga kebutuhan pokok yang ikut naik adalah telur ayam. Menurut Kasan, harga telur ayam ini hanya mengalami sedikit peningkatan, yakni seribu hingga dua ribu rupiah per kilogramnya.
Harga telur ayam di Kota Blitar mencapai harga Rp 30 ribu per kilogramnya. Harga tersebut telah bertahan selama beberapa pekan terakhir.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
“Memang untuk harga telur ayam salah satunya yang kami pantau secara langsung, tadi informasi dari pedagang disini harga telur ayam Rp 30 ribu. Naik seribu hingga dua ribu rupiah per kilogramnya,” imbuhnya.
Pernyataan Dirjen Perdagangan Kemendag itu bertolak belakang dengan pendapat masyarakat mengenai harga kebutuhan pokok jelang Nataru. Salah satunya warga yang tidak setuju dengan pendapat Dirjen Perdagangan Kemendag itu adalah Martina.
Menurut perempuan yang memiliki usaha kue ini, peningkatan harga telur dan daging ayam ini sangat memberatkan. Martina berpendapat bahwa peningkatan harga telur ayam jelang hari raya Natal ini membuat biaya produksi membengkak. Akibatnya keuntungan yang dikantongi oleh pengusaha kue itu pun berkurang hingga 10 persen.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Ibu rumah tangga tersebut juga mengeluhkan membengkaknya biaya belanja akibat terus meningkatnya harga daging ayam yang mencapai Rp 32 ribu per kilogram.
“Ya jelas memberatkan, biaya jadi membengkak akibat semua naik, telur harganya juga terus meningka, biaya produksi kue jadi membengkak,” katanya.
Bukan hanya konsumen, penjual daging dan telur ayam di Kota Blitar pun juga mengeluhkan naiknya harga. Menurut pedagang naiknya harga telur dan daging ayam membuat penjualan telur sedikit berkurang.