WahanaNews.co | Sebanyak 3 hektar (Ha) lahan milik petani padi di tiga desa, yakni Desa Tanjungsari, Tanjungrasa dan Desa Sirnasari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terancam gagal panen.
Hal itu disebabkan serangan hama wereng sehingga dipastikan para petani di wilayah tersebut bakal merugi.
Baca Juga:
Banjir Rob Parah di Labuhanbatu Utara: Ribuan Rumah dan Lahan Terendam
Untuk besaran kerugian, masih dalam penanganan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pertanian Cariu dan Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT) Kecamatan Tanjungsari.
“Sawah yang sudah terserang diprediksi sekitar 2 sampai 3 hektar. Namun belum dapat ditaksir berapa kerugiannya, karena masih dalam penanganan BPP, UPT Pertanian Cariu dan POPT,” kata Warsino petani sekitar kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).
Warsino juga mengeluhkan fungsi Kelompok Tani (Poktan) setempat, yang pernah melakukan pelatihan.
Baca Juga:
Jokowi Beri Ganti Rugi hingga Rp 200 Juta pada Petani Gagal Panen
Akan tetapi, ilmunya tidak terserap untuk digunakan pada saat dibutuhkan karena kurangnya perhatian kepada warga.
“Kemana para Poktan yang pernah melakukan pelatihan ilmunya tidak terserap,” keluhnya.
Dia berharap, para Poktan yang mendapatkan bantuan dari pemerintah, entah itu untuk pelatihan maupun bantuan keuangan agar dapat membantu para petani bisa lebih mandiri.
“Hamanya bukan main ada sebagian yang kena dampak wereng coklat. Nah, di blok Tanjungsari sini yang blok sawah saya ini ini hama penggerek batang belum sama burung dan tikus, stres nggak tuh petani,” keluhnya lagi.
“Makannya, saya mohon kepada pihak terkait tentang pertanian, khususnya POPT Pertanian, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor dan PPL untuk peduli dengan para petani. Intinya akan sering diadakan pelatihan, dari pada studi banding ke daerah luar untuk tujuan sering diadakan latihan,” tambahnya.
Sementara itu, Balai Penyuluhan Pertanian Wilayah XII Tanjungsari, Tera Kertana saat dihubungi di lokasi mengatakan, jenis hama wereng batang coklat atau disebut juga WBC menyerang tanaman padi yang mendekati usia panen 85 hari, sedangkan usia panen 105.
“Usia padi diperkirakan mendekati panen yaitu usia 85 hari, padi diserang hama wereng WBC. Sedangkan usia panen 105 hari,” ungkapnya.
Tera Kertana bersama POPT langsung melakukan pencegahan dengan cara eradikasi (pemusnahan) tanaman yang terserang hama dan melakukan penyuluhan terhadap para petani dibantu Poktan.
“Hasil pengamatan petugas POPT dari Kecamatan Tanjungsari, khusus Desa Tanjungsari, Tanjungrasa dan Sirnasari teridentifikasi ada serangan hama wereng WBC. Saat ini sedang dilakukan pengendalian pemusnahan tanaman yang terserang, dimana ditemukan spot segera di stop agar tidak menyebar,” tambahnya. [sdy]