“Kami ingin ada keadilan fiskal. Sektor industri punya daya tahan lebih kuat, jadi wajar jika mereka berkontribusi lebih besar dibanding petani kecil,” ujar anggota Komisi II DPRD Karawang, Siti Marlina.
Sementara itu, Kepala Bapenda Karawang, Sahali Kartawijaya, membenarkan bahwa saat ini pemerintah daerah tengah melakukan evaluasi terhadap Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar penentuan PBB. Namun, ia memastikan belum ada keputusan final mengenai kenaikan untuk sektor pertanian.
Baca Juga:
Momentum Hari Kesaktian Pancasila, PLN UP3 Karawang Terangi Rumah Buruh Lepas lewat Program Light Up The Dream
“Kami memang sedang melakukan kajian nilai NJOP berdasarkan perkembangan harga tanah di lapangan. Namun, masukan dari DPRD tentu akan menjadi pertimbangan penting agar kebijakan tetap pro-rakyat,” jelas Sahali.
Kabar penolakan DPRD ini langsung disambut positif oleh para petani di beberapa kecamatan seperti Telagasari, Cilamaya, dan Tempuran.
Salah satu petani, Rohadi (52), mengatakan dirinya sempat khawatir jika pajak naik karena hasil panen tahun ini kurang baik akibat cuaca ekstrem.
“Kami berterima kasih kepada DPRD. Kalau pajak naik lagi, kami bisa rugi terus. Panen saja sering gagal karena air dan hama,” ungkapnya.
Baca Juga:
BRI BO Karawang - Kantor Imigrasi Adakan Pelatihan Hospitality Pelayanan Prima
Selain menolak kenaikan PBB pertanian, DPRD juga mendesak Pemkab Karawang agar memperkuat anggaran subsidi benih, pupuk, dan irigasi dalam APBD 2026. Menurut Komisi II, dukungan ini sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan daerah dan mencegah alih fungsi lahan produktif ke sektor industri.
“Kalau pertanian tidak dilindungi, Karawang akan kehilangan identitasnya sebagai lumbung padi Jawa Barat,” kata Natala menutup rapat.
Langkah tegas DPRD Karawang ini menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan fiskal daerah harus berorientasi pada keadilan sosial dan keberlanjutan ekonomi rakyat kecil. Dengan menolak kenaikan pajak pertanian, DPRD berupaya memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga tanpa menghambat target PAD.