WAHANANEWS.CO, Jakarta - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara terus berjibaku memulihkan sistem kelistrikan setelah bencana banjir dan longsor yang memutus suplai energi di sejumlah wilayah pada Sabtu (30/11/2025).
Fokus utama berada pada kerusakan berat sembilan gardu induk serta dua menara jaringan tegangan tinggi yang roboh diterjang longsor.
Baca Juga:
Badai Tropis Bualoi Terjang Filipina, 10 Orang Tewas dan 13 Hilang
Bencana tersebut melumpuhkan gardu induk Denai, Labuhan, Labuhan Angin, Lamhotma, Mabar, Paya Pasir, Payageli, Martabe, dan Sibolga yang memerlukan penanganan khusus dan waktu perbaikan lebih panjang.
Kerusakan itu diperparah oleh banyaknya tiang listrik yang roboh atau miring sehingga tim PLN harus bekerja simultan di sejumlah titik kritis.
Selain itu dua menara jaringan tegangan tinggi yang rusak akibat longsor membutuhkan penanganan lanjutan pada struktur dan jalur kabel.
Baca Juga:
Korban Gempa Afghanistan Tembus 2.200 Jiwa, PBB Peringatkan Angka Bisa Bertambah
Kondisi tersebut menambah kompleksitas pemulihan sehingga seluruh tim teknik PLN dikerahkan penuh agar percepatan perbaikan tetap aman dan terukur.
Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumatera Utara Surya Sahputra Sitepu menegaskan bahwa pemulihan dilakukan dengan sangat hati-hati dan berlapis.
“Pelanggan yang sudah kembali menikmati layanan listrik merupakan wilayah yang telah dinyatakan aman, baik dari genangan air maupun potensi bahaya listrik lainnya,” ujar Surya, dikutip Senin (1/12/2025).
Surya juga menambahkan bahwa setiap langkah pemulihan wajib memenuhi standar kelayakan sebelum kembali dialiri listrik.
“Kami memastikan seluruh infrastruktur yang diperbaiki melewati pengecekan ketat agar tidak menimbulkan gangguan berulang,” katanya.
Upaya percepatan perbaikan berlangsung solid berkat kolaborasi tim PLN yang bekerja tanpa henti di lapangan.
Tim juga memastikan bahwa jaringan yang dipulihkan tidak menimbulkan risiko tambahan bagi masyarakat maupun petugas.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]