WahanaNews.co | Setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19, jumlah calon jamaah haji asal Jawa Timur yang antre keberangkatan kini mencapai 1.096.000 orang.
Angka tersebut seperlima dari total 5.100.000 jemaah seluruh Indonesia yang menanti pemberangkatan ke tanah suci.
Baca Juga:
IPHI Minta KPK Serius Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Jawa Timur, Husnul Maram mengatakan antrean paling lama bagi jamaah haji asal Jatim yakni 32 tahun.
"Berangkatnya ada yang 32 tahun lagi, ada yang 40 tahun lagi. Tapi untuk Jawa Timur, paling lama berangkat 32 tahun lagi," ujar Husnul.
Jika kuota dari Kerajaan Arab Saudi sudah jelas didapatkan, dan jumlahnya 100 persen seperti 2021 yakni 231.000, maka Jatim diperkirakan bakal mendapat jatah 35 ribu jemaah. Sejauh ini para jamaah masih cemas menunggu kepastian.
Baca Juga:
Bupati Satono: 327 Haji Sambas Tiba, Diharapkan Jadi Teladan Masyarakat
"Sampai sekarang ini jumlah calon jamaah haji asal Jatim yang sudah melunasi sejak dua tahun lalu yang kemudian pemberangkatannya ditunda, total ada 33 ribu jemaah.Tahun ini mereka menginginkan bisa berangkat semua," kata Husnul.
Dia mengatakan seluruh persiapan sudah rampung. Mulai dari paspor, akomodasi, asrama haji dan urusan lain sudah rampung. Hanya tinggal menunggu kepastian.
"Untuk administrasi dan lain sebagainya juga sudah, sekitar 95 persen sudah siap," ucapnya.
Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo, Surabaya juga bakal dinonaktifkan sebagai lokasi karantina atau isolasi terpusat (isoter) pasien covid-19. Hal itu menyusul kabar pemberangkatan haji akan kembali dilakukan usai dua tahun terhenti.
Kepala UPT Asrama Haji Surabaya Sugianto mengatakan gedung telah dikosongkan. Tak ada pula pasien sejak dua pekan lalu.
"Dinonaktifkan jelang ibadah haji," kata Sugianto, Selasa (5/4).
Hotel Asrama Haji akan berhenti menjadi lokasi isolasi terpusat, lantaran akan difungsikan sebagai tempat menginap jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci.
Selama digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 terdapat dua gedung yang difungsikan sebagai tempat karantina pasien, yakni di Gedung Zam-zam dan Shofa. Dalam waktu dekat dua gedung itu pun akan disterilkan terlebih dahulu.
"Total, daya tampung di dua gedung itu 600 orang," ucapnya. [bay]