Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa mengungkapkan, dalam setahun terakhir aktivitas seismig dan awan panas cenderung mengarah ke barat daya. Di mana jarak paling jauh terjadi hari ini yaitu 4 km. Pada 2021, ada yang lebih jauh yaitu di Gendol dengan jarak 5 km. "Ya hari ini terjauh kedua sejak 2021," ungkapnya.
Menurutnya, jika hingga pukul 16.00 WIB, terjadi 24 kali rentetan guguran awan panas dengan jarak maksimal 4 km. Tetapi guna memastikan jarak luncurnya itu, tim BPPTKG langsung terjun ke lapangan untuk mengukur jarak luncur menggunakan drone.
Baca Juga:
Pembagian BLT Tahap IV Desa Handel Kecamatan Puncak Sorik Marapi Sesuai Harapan Masyarakat
Ukuran dan luasan kubah lava yang runtuh tidak dapat dipastikan. Karena itu membutuhkan perhitungan awal dengan melihat volume kubah lava yang ada.
Diakuinya, letusan kali ini cukup besar, setidaknya terbesar kedua sejak 27 Januari 2021. Saat itu, terjadi 52 awan panas ke arah Sungai Boyong.
Aktivitas Gunung Merapi, sepanjang Sabtu (11/3/2023) diakuinya memang cukup tinggi. "Hal ini menjadikan deformasi (penambahan volume gunung) tinggi kecepatan 0,5 cm per hari," tambahnya.
Baca Juga:
Dari Kecamatan Puncak Sorik Marapi ke Puncak Prestasi, Putra Madina Raih Juara Nasional Sains Matematika Dua Kali
Dia mengungkapkan, jika abu vulkanik tersebar sampai ke wilayah Wonosobo, yang berjarak 33 km dari puncak Gunung Merapi. Menurutnya, sebaran abu vulkanik tersebut, dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. [ast/eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.