Salah satu kisah asal mula suku Tengger menceritakan, suku ini merupakan keturunan putri Raja Brawijaya, Roro Anteng. Putri tersebut menikah dengan seorang brahmana bernama Joko Seger.
Nama suku Tengger diambil dari unsur nama keduanya, 'teng' dari Roro Anteng dan 'ger' dari Joko Seger.
Baca Juga:
Viral Duel Maut 2 Pria Bersenjata Tajam di Pinggir Jalan Gresik
Meski terdapat pendapat yang mengatakan bahwa suku Tengger adalah keturunan terakhir Kerajaan Majapahit, ada juga ahli yang membantah klaim tersebut.
Sejarawan dan pengamat sejarah Probolinggo, Eko Arahman menyebutkan, suku yang hidup di lereng Gunung Bromo ini sudah ada sebelum Kerajaan Majapahit berdiri.
Menurutnya memang benar bahwa warga Tengger mempunyai kaitan dengan Kerajaan Majapahit. Tetapi, dirinya menampik klaim bahwa suku Tengger adalah keturunan terakhir Majapahit.
Baca Juga:
Kejati Jawa Timur Tangkap Ronald Tannur di Rumahnya
"Tapi jika dibilang keturunan Majapahit terakhir kami jawab bukan. Sebab, sebelum ada Kerajaan Majapahit, Suku Tengger ini sudah ada," ucap Eko dikutip dari detiknews, Senin (24/01/2022).
Eko membeberkan, ada beberapa bukti prasasti yang menyatakan keberadaan suku tersebut. Salah satunya adalah prasasti Penanjakan Satu peninggalan Raja Hayam Wuruk.
Dirinya mengatakan, pada prasasti Penanjakan Satu disebutkan, masyarakat Tengger adalah penduduk yang mampu mempertahankan budaya Tengger.