“Kami menginginkan silat Cimande yang merupakan budaya dan beladiri asli Kabupaten Bogor bisa dipelajari semua generasi. Nanti guru dari Cimande bisa mengajarkan siswa di sekolah. Selain untuk beladiri, silat Cimande juga bisa disebut kegiatan olahraga dan olahrasa untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh,” tambahnya.
Untuk mendorong partisipasi masyarakat, acara ini turut menghadirkan sarasehan budaya yang menyoroti sejarah panjang dan prestasi silat Cimande di tingkat nasional maupun internasional.
Baca Juga:
Pemkab Bogor Gelar Gebyar Layanan Publik 80 Jam Nonstop, Sasar Rekor MURI
Pelaksana tugas Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Ria Marlisa, menjelaskan bahwa festival ini telah menjadi agenda rutin tahunan dalam kalender budaya daerah.
“Tahun ini selain piala dan piagam penghargaan, pemenang juara umum juga berhak mendapatkan satu set gamelan gendang penca, sebagai bentuk apresiasi Pemkab Bogor terhadap pelestarian seni pencak silat. Silat Cimande sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda yang diakui dunia. Inilah bentuk nyata komitmen Pemkab Bogor menjaga tradisi agar tetap hidup di tengah masyarakat,” kata Ria.
Sementara itu, Ketua Panitia acara, Syis Wahyudi, menambahkan bahwa kejuaraan tahun ini terasa spesial karena untuk pertama kalinya mempersembahkan Piala Bergilir dari Bupati Bogor.
Baca Juga:
Pemkab Bogor Gelar Operasi Pasar di Cileungsi, Dipimpin Wabup Jaro Ade
Sebanyak 246 pesilat dari berbagai perguruan di Bogor Raya hingga Sukabumi turut berlaga dalam sembilan kategori khas silat Cimande, mulai dari tunggal, rampak, hingga adu bincurang dan tradisi kelid.
“Kami sangat bangga dan berterima kasih atas dukungan Bupati Bogor serta Pemkab Bogor yang begitu peduli terhadap pelestarian budaya Cimande,” ucap Syis.
Ia menilai bahwa festival ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi Kabupaten Bogor sebagai pusat lahir, tumbuh, dan berkembangnya silat Cimande, serta upaya untuk mengangkatnya ke pentas budaya global.