WahanaNews.co | Kantor
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Jalan Pahlawan Kota Semarang, diterjang
banjir, sehingga sebagian area terendam air. Saat menerima kabar tersebur, Ganjar
langsung meluncur ke lokasi.
Baca Juga:
Ganjar Pranowo Hadiri Sidang PHPU Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi
Setibanya di kompleks Kantor Gubernur, politisi PDIP ini
langsung menuju lokasi proyek pembangunan gedung DPRD yang terletak di samping
gedung B kantor Gubernur Jateng.
Sebab, Ganjar menduga air hujan yang menggenangi kantornya
merupakan imbas dari adanya pembangunan gedung baru DPRD tersebut. Ia pun
mengaku kaget kantornya bisa kebanjiran.
Sebab, hal tersebut belum pernah terjadi. Bahkan ketika
Semarang dilanda hujan deras selama 2 hari pada 6-7 Februari lalu, kantornya
aman dari banjir.
Baca Juga:
Sidang Sengketa Pilpres, Tim Ganjar Siapkan Kesimpulan Yakin Menang di MK
"Saya kaget aja mosok kantor gubernur banjir. Agak
aneh. Saya tanya BMKG, hujannya cukup lebat, saya minta cek kirimannya dari
mana. Agak aneh karena baru terjadi hari ini. Saya minta semacam audit air
datang dari mana, karena kalau dari sekitar sini saja tidak mungkin segede
itu," kata Ganjar saat memantau, Selasa (23/2).
Dengan sedikit menahan emosi, Ganjar meminta agar pihak
kontraktor pembangunan gedung itu menjebol tanggul kecil yang membatasi kawasan
gedung B dan lokasi proyek. Agar air bisa mengalir dan tak menggenangi kompleks
kantornya.
"Di parkiran air tidak bisa kelurahan, impossible
(mustahil), pasti ada tersumbat. Ketahuan, pembangunan gedung DPRD ini. Karena
ternyata antar bangunan ini (gedung B) sampai dengan pintu pagar di sana yang
di bawah dipakai untuk jalur parkir termasuk seandainya air lewat, posisinya
sudah miring," jelas dia.
"Ternyata ada tanggul kecil yang nutup antara gedung
ini sampai pagar sana. Sempat dijebol tadi. Tanggulnya kecil sekali sebetulnya,
beberapa centimeter untuk dudukan pagar tenyata berdampak," sambungnya.
Ganjar juga meminta saluran air yang terletak di kawasan
kantor gubernur untuk dikeruk begitu juga sampah yang menumpuk. Sebab dia
melihat ada pendangkalan di saluran air.
"Pukulan keras debit air tinggi (alirannya) satu lurus,
satu belok kanan. Yang kanan tidak kelihatan
karena selokan tertutup tidak kelihatan, ada yang ada ram-raman besi,
kelihatan ada sedimentasi," kata dia.
"Saya minta malam ini dikeruk. Takutnya selokan yang
tidak kelihatan itu ternyata tersumbat. Kalau bisa diambil sampahnya harapannya
bisa lancar," ujar dia.
Di sisi lain, Ganjar yang mendapat laporan bahwa kawasan
Simpang Lima tergenang banjir tinggi juga langsung menghubungi BBWS
Pemali-Juana dan Kepala Daerah setempat untuk segera mengaktifkan seluruh pompa
yang ada di Kota Semarang.
"Tadi saya juga sempat kontak Wali Kota dan BBWS agar
semua pompa di-onkan seluruh Semarang. Maka kurang lebih 1 jam yang Simpang
Lima juga sudah surut," jelasnya.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur Kota Semarang sepanjangan
sore hari menyebabkan beberapa titik dan jalan protokol tergenang air, termasuk
kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah. [dhn]